FIBER OPTIK

 

PENGERTIAN FIBER OPTIK & FUNGSI, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FIBER OPTIK


Dalam suatu jaringan komputer terdapat beberapa komponen pendukung seperti host/komputer pengguna, server, switch beserta kabel sebagai penghubung dan menyalurkan data. Sampai saat ini terdapat beberapa jenis kabel yang biasanya digunakan dalam instalasi jaringan komputer seperti kabel Coaxial dan Twisted.

Untuk 2 jenis kabel tersebut mungkin yang paling banyak digunakan dari dulu hingga saat ini. Namun seiring kemajuan zaman, masyarakat menginginkan akses kecepatan yang lebih tinggi serta kemampuan transfer data lebih maksimal. Sebenarnya kabel Coaxial dan Twisted sudah cukup memenuhi standard namun tentunya perlu adanya inovasi terbaru dengan berbagai macam kelebihan.

Kecepatan akses yang tinggi dalam suatu jaringan pastinya menjadi hal yang paling dicari terutama untuk keperluan browsing di internet. Hal inilah yang melatarbelakangi kemunculan kabel Fiber Optik dan dalam sekejap langsung mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat.

Dalam artikel kali ini kami akan menjelaskan lebih dalam mengenai kabel Fiber Optik, meliputi pengertian Fiber Optik, fungsi, cara kerja serta kelebihan dan kekurangan dari Fiber Optik.


 

Pengertian Fiber Optik

Berbeda dari kabel lain yang membawa listrik, kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. Bahan utama dari kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca dan plastik yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai rambut manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan dari tembaga.

Terdapat 2 jenis mode transmisi yakni Single Mode yang memanfaatkan sinar laser sebagai media transmisinya dan Multi Mode yang menggunakan media LED. Biasanya jenis kabel Fiber Optik ini lebih sering dipakai pada suatu instalasi jaringan dengan kelas menengah hingga atas.


Fungsi Fiber Optik

Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu.

Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat. Untuk kecepatan pengiriman data bisa sampai kisaran Gigabit per detiknya. Selain itu karena tidak membawa listrik kabel jenis ini juga tida terpengaruhi gangguan elektromagnetik sehingga stabil dalam penggunaannya.

Namun tentunya dengan banyaknya kelebihan yang diperoleh tentunya harus dibayar lebih mahal, itulah sebabnya kabel jenis ini tidak dipakai oleh sembarangan orang. Biasanya perusahaan skala besar serta operator telekomunikasi yang lebih sering memilih menggunakan kabel Fiber Optik ini. Bahkan saat ini pun perusahaan pengembang Wi-Fi sudah mulai memakai Fiber Optik karena lebih cepat dan stabil.


Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik

Meskipun hadir dengan kemampuan lebih tinggi daripada jenis kabel yang terdahulu bukan berarti kabel Fiber Optik ini tidak memiliki kekurangan sama sekali. Dibawah ini kami jelaskan berbagai macam kelebihan serta kekurangan yang dapat anda peroleh jika menggunakan Fiber Optik :

Kelebihan Fiber Optik

  1. Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik maka memberikan kebebasan bagi perusahaan – perusahaan internet dan telepon memilih bandwith tinggi.
  2. Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan plastik. Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.
  3. Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.
  4. Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan validitas data.
  5. Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya konsleting juga tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan juga sangat terjamin.

Kekurangan Fiber Optik

  1. Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya yang cukup tinggi, hal ini sangatlah wajar mengingat bahan – bahan yang digunakan serta pemasangannya. Oleh sebab itu pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan melainkan perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang menginginkan akses lebih cepat.
  2. Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan Fiber Optik pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat – alat yang digunakan juga tidaklah murah.
  3. Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya dipasang pada jalur yang berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalannya gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat.

Cara Kerja Fiber Optik


 Fiber Optik tidak mengalirkan listrik namun cahaya. Listrik yang diperoleh dikonversikan menjadi sinyal cahaya dan dialirkan antar komputer yang terhubung dalam suatu jaringan skala besar. Hal ini menjadikan kabel Fiber Optik sangat cocok digunakan pada wilayah dengan banyaknya gangguan elektromagnetik.

Jika pada kabel Coaxial atau Twisted panjangnya kabel seringkali menjadi penghambat namun hal ini tidak berlaku bagi kabel Fiber Optik. Bahan baku yang terbuat dari serat kaca murni mampu membawa cahaya untuk mentransmisikan data secara terus menerus tanpa menghiraukan panjangnya kabel yang digunakan.

Intinya di dalam kabel Fiber Optik menggunakan cara kerja dengan memanfaatkan cermin untuk menghasilkan total internal reflection atau bahasa umumnya adalah refleksi total pada bagian serat kaca.

Itulah pengertian Fiber Optik yang perlu anda ketahui terutama jika anda ingin melakukan instalasi jaringan. Meskipun memiliki harga yang lumayan tinggi namun dengan melihat manfaat serta keuntungan yang diperoleh maka sangatlah wajar beberapa perusahaan besar lebih memilih jenis kabel ini.

Jenis Jenis Kabel Fiber Optik


    Jenis Jenis Kabel Fiber Optik – Pada dasarnya sistem fiber optik memiliki kemiripan dengan sistem kawat tembaga. Perbedaannya yaitu pada kawat tembaga memakai sinyal elektronik untuk mengirimkan informasi ke jalur tembaga sedangkan pada fiber optik menggunakan sinyal cahaya untuk mengirimkan informasi ke jalur fiber.

Ukurannya bersifat mikro yang terdapat pada serat optik dan berdiameter sekitar 120 µm serta nampak halus. Masih jauh lebih kecil fiber optik jika dibandingkan dengan rambut orang. Dengan menggunakan pembiasan cahaya pada sebuah sistem transmisi berkecepatan tinggi merupakan prinsip pada fiber optik. Sumber cahaya ini biasanya dari laser atau LED yang digunakan saat proses transmisi berlangsung.

Kabel Fiber optik makin banyak digunakan pada jaringan telekomunikasi dan hampir mendominasi dibandingkan kawat tembaga. Serat optik selalu jadi pilihan yang terdepan karena menjadikan akses penuh dan berkecepatan begitu tinggi.

Jenis Jenis Kabel Fiber Optik

Berikut ini pengklasifikasian jenis fiber optik. Jenis ini berdasarkan prinsip mode transmisi, antara lain :

1. Fiber Optik Mode Tunggal

Sesuai dengan penamaannya, kabel fiber optik mode tunggal atau single ini hanya dapat memancarkan satu mode cahaya atau hanya dapat membawa satu panjang gelombang cahaya dalam suatu waktu dengan panjang gelombang sekitar 1310 nm hingga 1550 nm.

Fiber optik tipe tunggal ini juga memiliki kemampuan yang jauh lebih baik daripada serat optik multimode karena mempunyai bandwidth lebih banyak sehingga dari segi kecepatannya tidak perlu diragukan dan memiliki kekurangan yang lebih sedikit dibanding multimode.

Namun, ada hal yang menarik bahwa keberadaan fiber mode tunggal muncul sesudah fiber optik jenis multimode. Selain itu, ada lebih sedikit minusnya dibanding multimode karena cahaya dalam mode tunggal bergerak dalam arah lurus dan itu bisa dipakai dalam aplikasi yang membutuhkan koneksi jarak jauh. Kekurangan dari mode tunggal ini yaitu lebih sulit pada saat proses instalasi pemasangannya

2. Fiber Optik Multimode

Jenis fiber optik yang satu ini memungkinkan terjadinya beberapa mode cahaya untuk melakukan perjalanan di sepanjang porosnya, sesuai dengan namanya.Multimode fiber optic memiliki diameter inti yang lebih tebal dibandingkan dengan mode single jika dilihat dari fisik. 

Multimode fiber optic ini juga memiliki panjang gelombang cahaya dalam spektrum 850 hingga 1300 nm. Jumlah refleksi yang didapatkan bervariasi berdasarkan sudut-sudut refleksi gelombang di dalam fiber multimode terjadi pada sudut yang berbeda untuk setiap mode.

Fiber optic Multimode juga terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu Fiber optik multimode stepped index dan Fiber optik multimode graded index.

Tipe Kabel Optical Fibers dan speknya

Berikut beberapa tipe kabel fiber optik yang beredar dan banyak diketahui, entah itu yang diterapkan secara pribadi pada sebuah komponen tertentu atau yang sering dijumpai :

1. OM1

  • Warna Pembungkus Kabel : Oranye
  • Size Inti : 62.5um
  • Kecepatan Rata-Rata Data : 1Gb @ 850 nm panjang gelombang
  • Jarak : mencapai 300 meter
  • Diaplikasikan pada : Jaringan jarak pendek, Jaringan Area Lokal (LAN) & jaringan pribadi

2. OM2

  • Warna Pembungkus Kabel : Oranye
  • Size Inti : 50um
  • Kecepatan Rata-Rata Data : 1Gb @ 850 nm panjang gelombang
  • Jarak : mencapai 600 meter
  • Diaplikasikan pada : Jaringan jarak pendek, Jaringan Area Lokal (LAN) & jaringan pribadi
  • Umumnya digunakan untuk jarak yang lebih pendek. Jangkauan jaraknya 2X lebih panjang dari OM1

3. OM3 : Multimode yang Dioptimalkan Laser

  • Warna Pembungkus Kabel : Aqua
  • Size Inti : 50um
  • Kecepatan Rata-Rata Data : 10Gb @ 850 nm panjang gelombang
  • Jarak : mencapai 300 meter
  • Menggunakan lebih sedikit mode cahaya, memungkinkan peningkatan kecepatan
  • Dapat menjalankan 40GB atau 100GB dengan jarak hingga 100 meter memakai konektor MPO
  • Diaplikasikan pada : Jaringan Pribadi Yang Lebih Besar

4. OM4 : Multimode yang Dioptimalkan Laser

  • Warna Pembungkus Kabel : Aqua
  • Size Inti : 50um
  • Kecepatan Data : 10G @ 850nm panjang gelombang
  • Jarak : mencapai 550 meter
  • Dapat menjalankan 100GB dengan jarak sampai 150 meter memakai konektor MPO
  • Diaplikasikan pada : Jaringan Berkecepatan Tinggi, Pusat Data, Pusat Keuangan, Korporasi dan Kampus

5. OM5 – Multimode Fiber terbaru dan terhebat

  • Warna Pembungkus Kabel : Hijau Kapur
  • Sifat : Dapat dipasangkan menggunakan kabel tipe OM3 dan OM4 dan kompatibel
  • Rentang panjang gelombang : antara 850nm dan 953nm
  • Dirancang untuk mendukung Short Wavelength Division Multiplexing (SWDM)
  • Dapat mentransmisi di kisaran 40GB/detik dan 100GB/detik
  • Diaplikasikan pada : Jaringan dan data center high-speed yang memerlukan jarak sinergi lebih besar dan kecepatan yang jauh lebih tinggi.

   

Komponen Komponen Fiber Optik

Komponen Komponen Fiber Optik

Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.

Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:

1. Cahaya pembawa informasi

Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang
memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakan-akan
dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.

2. Optical Transmitter (Pemancar)



                                                   Contoh Optical Transmitter / Pemancar

Contoh OLT (Optical Line Terminal) Untuk FTTH
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
3. Kabel Core Fiber optik
Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Core fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Core fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut dengan istilah splicing.

         


4. Optical regenerator / amplifier / repeater
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja. Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih  50 km.

Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.
5. Optical receiver (Penerima)
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.
ALAT-ALAT FIBER OPTIK DAN FUNGSINYA
1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Stripper Atau Miller
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.








3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing






4. Optical Power Meter (OPM)


Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)




5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran  gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending

6. Light Source
Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya.


7. Optical Fiber Identifier
Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.










8. Visual Fault Locator
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.





9. Bit Error Rate Test
Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup




10. Fiber Optic Adapter
Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang digunakan untuk melakukan penyambungan/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.




Jenis - Jenis Fiber Optik Adapter
  • FC Fiber optik Adapter

Jenis adapter fiber optik yang satu ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Ada tiga jenis bentuk/type fiber optik FC adapter, tipe persegi, tunggal dan ganda tipe D, semua fiber optik FC adapter dengan rumah (housing)logam dan Lengan (Sleeves) dari keramik.






  • SC Adapter Fiber Optik
Jenis adaptor fiber optik ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, serta Simplex dan duplex. SC adapter fiber optik dengan perumahan (housing) plastik, mempunyai beberapa varian warna, seperti : 
1. biru untuk PC single mode
2. hijau untuk APC single mode dan multimode beige untuk PC.

Semua Fiber Optik SC adapter mempunyai jenis flange, sementara itu untuk single mode adapter adalah dengan lengan zirkonia dan untuk serat multimode adaptor dengan lengan perunggu.


  • LC Fiber Optik Adapter
Adapter fiber optik LC semua rumah (housing) plastik; ada simpleks LC adapter dan adapter LC duplex, fiber optik adapter LC warna sama dengan fiber optik SC adapter: biru untuk PC single mode, warna beige untuk PC modus multi dan hijau untuk APC single mode. fiber optik adapter LC dengan lengan perunggu untuk multimode dan lengan zirkonia untuk single mode.



  • ST Fiber Optik Adapter
Fiber Optik  ST adapter semua jenis ulir, dengan perumahan (housing) logam, yang single mode dengan lengan zirkonia dan yang multimode adalah dengan lengan perunggu.










11. Splitter Optic
Splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata




Berikut ini adalah jenis-jenis splitter :
  • 1 : 2 (tanpa back up)
  • 1 : 4 (tanpa back up)
  • 1 : 8 (tanpa back up)
  • 1 : 16 (tanpa back up)
  • 1 : 32 (tanpa back up)
  • 2 : 2 (dengan back up)
  • 2 : 4 (dengan back up)
  • 2 : 8 (dengan back up)
  • 2 : 16 (dengan back up)
  • 2 : 32 (dengan back up)
12. Fiber Node
Fiber node merupakan suatu titik terminasi antara jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya. 

Fiber node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.



13. Pigtail Fiber Optic
Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.  Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).






14. Optical Termination Box (OTB)

Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang.


15. Joint Closure Optic
Joint Closure merupakan sebuah box atau tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di Closure. 

Untuk Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure 12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core.

Komentar